Tangerang, posinternasional.com
Korban sindikat narkotika internasional Usman dan Hery harus menerima nasibnya mendekam dalam lapas pemuda Kota Tangerang, rabu (20/03).
Nasib ke dua terdakwa akan di tentukan tuntutan jaksa Fatah pekan depan.
Usman Maulana Yusuf kenal Hery pas ketangkap. Awalnya di hubungi Awali warga negara IRAN yang di tahan dalam lapas Bogor pesan Awali lewat SMS tar ada yang tlpon langsung terim saja.
Awali menyuruh usman Sewa fila 1 juta. sedang menunggu di Vila sama Dany datang polisi, di periksa selama 3 hari di pertanyakan masalah Vila.
Pesanya hanya di suruh nunggu Vila di bayar 20 juta. Menurut terdakwa Usman,” Kata polisi terima aja tawaranya.
Esok harinya blanja asepton sebanyak 4 juta sama polisi. Datang pakket langsung di masak. Satu minggu ditelpon Naboly Di informasikan lewat tlpon klau ada tamu ambil barang, kasih saja.
Ternyata yang datang Hery. Terdakwa Usman ketemu Km wali di lapas gunung Sindur dalam tahan. Narkoba, Nabony terdakwa tidak kenal naboly warga Iran.
Terdakwa Hery kenal usep firma alias ajo nawarin kerajaan ambil barang dari puncak ke Sukabumi di janjikan gaji 30 juta. Alasan ajo orang dari Jawa sudah pada ke Sukabumi.
Ajo menjanjikan kalau barang sudah ada sama kamu nanti kasih sama orang Jawa akan di kasih upahnya.
Ajo ada di dalam lapas Semarang Jawa tengah. Barang bukti kompor buat masak narkotika di beli oleh polisi ujar Usman.
Uang untuk beli barang barang dari esa orang Iran, KM Wali juga ada di dalam penjara gunung Sindur.
Usman di kasih uang 500 Ribu oleh Dany untuk cari Fila. Terdakwa Usman tau Kaboli ada di Bandara. Kaboli menyuruh Usman beli asepton. Perintah polisi ikutin apa kata mereka ujar saksi terdakwa Usman.
Isep dalam penjara dalam kasus Ganjar telpon saksi terdakwa Hery supaya mobil barang Karna pembeli dari Jawa sudah menungguin. KM Wali orang Iran dalam penjara gunung Sindur kasus narkoba.
Kam wali telpon ke Usman akan ada orang yang datang bernama Iboli orang Iran juga.
Usman dalam persidangan di pertemukan km wali di bandara oleh polisi. Mulut dan mata di tutup lakban.
Pertama di tangkap Esak, Baru terdakwa Usman bersama Dany, Barang buktiesin roti yang bawa orang Iran. Terdakwa Usman tidak tahu barang bukti mesin roti
Esak berhubungan sama orang bernama Amir dan Aboli orang Iran juga. Membeli asepton 6 srigen berupa cairan pembersih di masak sampai 7 hari menjadi sabu sabu.
Peran Usman hanya menjaga Fila, setelah di amankan polisi Usman peranya memasak bahan menjadi sabu sabu.
Setelah barang sudah jadi sabu sabu terdakwa di telpon ada orang yang mau ambil barang. Di telpon Aboli ada orang yang datang ternyata Hery yang ambil barang.
Hery di suruh ajo ambil barang. Sedangkan ajo sendiri ada di dalam lapas Semarang Jawa tengah. Hery tidak tau barang apa yang mau di ambil, ternyata narkoba.
Kalau sampai Fila bilang aja saya pak cik Pesan ajo ke Hery, pak cik itu kata sandi ujar Hery. Pesan majelis hakim Subci Eko SH kalian harus hati hati.
Jadi kalian masuk sindikat narkoba. JPU Fatah akan menuntut ke dua terdakwa pekan depan.
Nama warga negara orang yang ada di dalam penjara kendalikan pembuatan sabu sabu
KM wali WNA Iran dalam penjara gunung Sindur, awali warga negara iran,Naboly warga Negara Iran. Esa WNA Iran.Iboli orang Iran.
Ajo WNI dalam lapas Semarang sampai perkara Usman dan Hery belum ketahuan kabarnya sampai mana
prayitno / posinter
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
Related Posts
Ahead of Christmas Celebration, Minister Nusron Hands Over Certificate to Church Established in 1968.
Antisipasi Gangguan Kamtib, Kemenkumham Banten Apel Siap Siaga Nataru.
Pj Bupati Tangerang Serahkan Bantuan Kapal dan Sarana Alat Tangkap Ikan.
In this case, PT Pertamina (Persero) supports two priority programs, namely energy self-sufficiency and downstreaming.
KORPRI Kadeudeuh untuk Purna Bhakti ASN 2024.
No Responses