Jakarta, posinternasional.com
Tidak di tanggapi oleh Prapengadilan Negeri jakarta, tim kuasa Tom Lembong melaporkan Tim Kejagung ke Polda Metro jaya, takut ia di penjarah.
Tom Lembong terduga aksinya melaporkan Tim Penyidik Kejagung di laporkan ke Metro jaya.
Kasus dugaan Korupsi Eksposr dan Infor Gula dan Beras menjadi lapor-laporkan ke Polda Metrojaya.
Sedangkan Tom Lembong masih dalam tahap penyelidikan Kasus dugaan Korupsi Ekspor dan Infor Gula dan beras.
Ia takut kalah di persidangan, ia laporkan pihak penyidik ke Polda Metro jaya.
Seharsunya, dalam penyelidikan seharusnya di tunggu keputusan Pengadilan baru lapor balik.
Berarti secara hukum, pihak Tom Lembong tidak mengusasi hukum dalam proses berjalan.
Kuasa Hukum tersangka kasus dugaan korupsi impor gula sekaligus mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Ari Yusuf Amir melaporkan dua saksi ahli dari Kejaksaan Agung (Kejagung) ke Polda Metro Jaya.
Saksi yang dilaporkan adalah Pakar Hukum Pidana Unsoed Hibnu Nugroho, dan Akademisi Unair Taufik Rachman.
Mereka diduga melakukan tindak pidana sumpah palsu dan memberikan keterangan palsu dalam sidang praperadilan.
“Kami sudah laporkan ahlinya ke Polda,” kata Ari kepada wartawan, Minggu (24/11).
Laporan itu telah teregister dengan surat tanda penerimaan laporan nomor LP/B/7132/XI/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 22 November 2024.
“Para Terlapor memberikan keterangan di bawah sumpah yang diberikan secara lisan dan tulisan secara pribadi selaku ahli yang dihadirkan di dalam persidangan,” demikian, dikutip CNN Indonesia.com.
“Kami tak gentar, bahwa tom lembong melaporkan tim Penyidik Kejagung Polda Metro Jaya, kami juga sudah prosedur dan sesuai SOP”, katanya kasi Penerangan Kejagung di jakarta pada Awak media.
Sedangkan Tom Lembong masih dalam penyidikan masih berjalan, kok bisa ia membuat laporan Prapengadilan, itu ia seolah-olah tidak tahu hukum.
(henry / feri)
Related Posts
KORPRI Kadeudeuh untuk Purna Bhakti ASN 2024.
The event began with a warm and solemn atmosphere through a series of activities.
In addition to the Chairperson of the PWI Tangerang Regency Sri Mulyo, the scene of giving a red rose was seen by dozens.
Kapolri minta pada jajaran polisi agar untuk pemudik tidak ada copet dan perampok di tembak di tempat.
The Head of KIP, Donny Yoesgiantoro, said that monitoring and evaluation were carried out on 363 public bodies from seven categories.
No Responses