Jakarta – posinternasional.com
Harun Masiku dari tahun 2019 sudah menghilang, bahkan para warga negarai Indonesia (WNI) menyorot bahwa KPK gagal menangkap bandit ulung, rabu (03/01).
Dugaan WNI yang berada luar negeri dan juga masyarakat meminta pada KPK tangkap Harun Masiku, konci rahasia Partai PDIP.
Namun sangat mustahil KPK tak bisa tangkap Harun Masiku, pada hal KPK punya Tim, kok tak bisa tertangkap Harusn Masiku.
Ini menjadi sorotan juga dari aktivis dan LSM bahwa KPK untuk menangkap Harun Masiku kerjanya setengah-setengah.
Bahkan ada yang prediksi bahwa masiku ada yang umpatin dan ada juga di suruh pergi dari indonesia, sehingga masiku ketangkap para partai besar bisa?.
“Kami dari KPK terus mencari keberadaan Harusn Masiku, bila perlu ke ujung negeri akan ku cari”, katanya Ali Fikri Kasubag Penerangan KPK.
Menurut Ali, pihaknya ketua baru nanti bisa memerintahkan para penyidik untuk tangkap masiku.
Menurut Informasi yang di kumpulkan dari matapost.com, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mencari keberadaan dari tersangka kasus suap pergantian antar waktu (PAW) DPR RI 2019/2024 Harun Masiku.
Muncul keheranan terhadap keberadaan Harun Masiku yang sampai saat ini belum diketahui.
Pada Kamis (28/12/2023),
KPK memeriksa mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan terkait kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW).
KPK mendalami informasi soal keberadaan Harun Masiku, dikutip detik.com.
Diketahui, Wahyu Setiawan sendiri telah divonis bersalah menerima suap terkait senilai Rp 600 juta terkait pengurusan PAW bagi Harun Masiku.
Wahyu pun dijatuhi hukuman 7 tahun penjara dan telah dieksekusi sejak 2021.
Dia telah bebas bersyarat pada 6 Oktober 2023.
Henry / posinter
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
Related Posts
Pj Bupati Tangerang Serahkan Bantuan Kapal dan Sarana Alat Tangkap Ikan.
In this case, PT Pertamina (Persero) supports two priority programs, namely energy self-sufficiency and downstreaming.
KORPRI Kadeudeuh untuk Purna Bhakti ASN 2024.
The event began with a warm and solemn atmosphere through a series of activities.
In addition to the Chairperson of the PWI Tangerang Regency Sri Mulyo, the scene of giving a red rose was seen by dozens.
No Responses