HTML
mgid.com, 766271, DIRECT, d4c29acad76ce94f mgid.com, 766271, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Mantan Menkeu Pesimistis Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2023

Menteri Keuangan periode 2014-2016 Bambang Brodjonegoro pesimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bisa mencapai target sebagaimana yang dipasang pemerintah sebesar 5,3%.

Bambang mengatakan, dengan kondisi pelemahan ekonomi global yang terus terjadi saat ini, diiringi dengan terus naiknya tingkat suku bunga acuan bank sentral di negara-negara maju, ekonomi Indonesia tahun depan lebih berpotensi sesuai prediksi Bank Indonesia, di kisaran 4,37%.

“Wajar sekali kalau melihat prediksi BI dan mungkin pendapat saya perkiraannya 5% itu adalah batas atas, jadi kemungkinannya kita harus kerja keras untuk sampai batas atas itu di 2023,” ujar Bambang dalam Program Closing Bell, CNBC Indonesia, seperti dikutip Senin (28/11/2022).

Bambang berpendapat, tekanan ekonomi global yang bisa terus menerus turun hingga di bawah 3 persen, akan sangat buruk memengaruhi negara-negara maju karena tingginya tekanan inflasi dan tingkat suku bunga acuan. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, hingga yang ada di Eropa Barat diperkirakan bisa sampai resesi, menurut Bambang.

Sementara itu, bagi Indonesia, atau negara-negara yang masih dalam kategori ekonomi berkembang atau emerging market, dampaknya tidak akan sampai resesi karena tingkat konsumsi masyarakatnya yang masih cukup stabil. Namun, tekanan perlambatan ekonominya kata Bambang lebih dipicu dari kinerja ekspor yang turun akibat berkurangnya permintaan dari negara-negara maju.

“Saya melihatnya bukan sampai resesi, resesi mungkin akan dirasakan negara-negara maju yang memang koreksi pertumbuhannya 2023 itu cukup dalam. Untuk negara seperti Indonesia, emerging market dan developing economy, perkiraannya memang ada perlambatan kemungkinan di bawah 5%,” ucap Bambang.

Bambang berpendapat, ada sejumlah strategi yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia untuk menjaga daya tahan ekonomi Indonesia terus terjaga di level 5%, diantaranya inflasi dalam negeri, khususnya inflasi harga pangan bergejolak, dijaga rendah dan tidak terus meningkat.

“Tentunya yang paling penting untuk jaga pertumbuhan kita tetap cukup baik tahun depan mendekati 5%, syukur-syukur bisa capai 5% itu kuncinya pertama pengendalian inflasi karena sumber pertumbuhan ekonomi kita kan dari konsumsi rumah tangga,” ujar Bambang.

Inflasi ini menurutnya harus bisa dijaga tidak hanya dari sisi produksinya melainkan juga dari sisi distribusinya. Sebab, meratanya pengendalian inflasi ini menurut Bambang akan menjadi kunci menjaga daya beli masyarakat.

Selain persoalan inflasi, Bambang berujar, masalah aliran modal asing yang kini terus keluar dari Indonesia karena tingginya tingkat suku bunga di Amerika Serikat juga harus di hentikan. Caranya adalah dengan terus fokus memastikan kebijakan kemudahan berinvestasi di dalam negeri.

“Foreign direct investment makanya 2023 kita harus all out memastikan lebih banyak lagi investasi yang dilakukan di Indonesia dan khususnya yang berasal dari luar sehingga satu sisi kita bisa jaga pertumbuhan ekonomi tidak terkoreksi terlalu dalam dan di sisi lain, kita terus harus berupaya menjaga ketahanan rupiah kita,” ucap Bambang.

 

 

cnbcindonesia.com/news/20221128080100-4-391646/mantan-

menkeu-pesimistis-ekonomi-ri-tumbuh-5-di-2023

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses