
Jakarta, posinternasional.com
Polisi gadungan sebut saja LH, kini lagi di prises Hukum pihak aparat polisi.
Ketangkapnya polisi gadungan itu ada pihak pedagang kerap di peras oleh pihak polisi gadungan.
Ia kerap meminta pada pedagang sering mengunakan istitusi polisi, untuk mendapatkan uang.
Setelah ia di tangkap polisi ramai pedagang yang peras oleh oknum polisi gadungan itu.
Menurut informasi LH itu di tangkap ia lagi sedang memeras pedagang di Jakarta Selatan.
Polres Metro Jakarta Timur berhasil menangkap seorang polisi gadungan Lukman Hakim (LH).
Dengan bermodal seragam polisi, LH berhasil menipu istri kedua dan mertua.
Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jaktim Kombes Nicolas Ary Lilipaly dalam konferensi pers, Senin (20/5/2024).
Nicolas mengatakan LH menggunakan seragam supaya bisa meyakinkan istri dan mertua bahwa dia memiliki pekerjaan tetap.
“Dia mengaku kepada istri keduanya, mertuanya, dan keluarga istri keduanya bahwa dia adalah seorang anggota polisi,” kata Nicolas.
Nicolas mengatakan LH tidak memiliki pekerjaan selain berpura-pura menjadi polisi dan memalak pedagang di daerah Jaktim dan Jaksel.
Hasil kegiatan memalak pedagang digunakan LH untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
“Untuk mendapatkan ekonomi, mendapatkan rezeki, uang, dia menipu warga masyarakat dan juga menipu keluarganya, dalam hal ini adalah keluarga istri keduanya,” jelasnya.
Sementara itu, LH menjelaskan awalnya istri keduanya tidak tahu kalau dirinya bukan anggota Polri.
Namun lambat laun sang istri mengetahui profesi asli dari suaminya yakni sebagai polisi gadungan.
“Awalnya tidak tahu tapi sekarang sudah tahu,” kata LH. dikutip detiknews.com
Sebelumnya, Polres Metro Jaktim berhasil menangkap LH seorang polisi gadungan yang kerap memalak pedagang di Jaktim dan Jaksel.
LH telah 4 tahun menjadi polisi gadungan dan memiliki penghasilan dari hasil memalak hingga Rp 3 juta sebulan.
“Syukurlah Ia serang memeras pada di pasar jakata selatan ini”, katanya juadi (45) pedagang pasar.
Bahkan semula keluarga istrinya sempat terkejud bahwa mantunya, preman bukan polisi.
“Dengan di tangkap LH, mudah-mudahan tidak ada lagi preman dipasar ini”, ujar Tuti (45)
( Hendi / henry )
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
Related Posts
Sosialisasi di Payakumbuh, Wamen Ossy Sebut Pendaftaran Tanah Ulayat sebagai Bentuk Penghormatan Negara terhadap Adat dan Tradisi.
Wabup Intan Paparkan Evaluasi Kabupaten Layak Anak Tahun 2025.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Jainudin menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor.
Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sepakat Gelar Kongres Persatuan PWI Paling Lambat Agustus 2025.
Perkuat Organisasi dan Rancang Program Kerja, FPK Kabupaten Tangerang Gelar Rapat Koordinasi.
No Responses