HTML
mgid.com, 766271, DIRECT, d4c29acad76ce94f mgid.com, 766271, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Sekitar 7 orang preman ini mengaku sebagai kolektor, saat di tanya oleh wartawan bahwa tidak bisa menujukan surat dari pihak sitaan dari Kejaksaan Negeri Bekasi

Bekasi, posinternasional.com.

Diduga tukang Debet kolektor merahkan para pemotor, warga dan wartawan online ini juga sempat di hakimin oleh kolektor bodong, selasa (22/08).

Preman ini sempat menghina profesi wartawan, bodong di Kejadi di jalan Pramuka, Jembatan Nol, Rawa lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Sekitar 7 orang preman ini mengaku sebagai kolektor, saat di tanya oleh wartawan bahwa tidak bisa menujukan surat dari pihak sitaan dari Kejaksaan Negeri Bekasi, Jawa Barat.

Lalu ia mengacam, akan cari alamat wartawan online itu, dan akan berurusan sama kami.

“Kamu baru wartawan bodong saja sudah belagu,” katanya kolektor bodong pada wartawan online.

Pihak Polisi belum menangkap debet kolektor yang bauk premanisme belum tangkap.

Diduga banyak para pemotor di tarik oleh 7 orang kolektor bodong alias preman, di Bekasi, Jawa Barat.

Sejulah wartawan di Tangerang, Banten agar kolektor bodong alias preman tangkap, sehingga tidak membahayakan orang lain.

“Kami berharap pada pihak polisi tangkap preman alias debet kolektor bodong ini, hal ini yang tampak di vidio bereda di Whatsapp gruop”, ujarnya Hari Murti, dari Wartawan di Tangerang.

Menurut Hari Murti, jika ini di biarkan hal ini juga bisa merembek ke Tangerang Raya, karena premanisme harus di habiskan.

Menurut dr. Bernard BB Sagian, SH, MH LMS Gakorpan RI, semua yang terjadi pemerasan baik itu secara perampasan, tidak jalur hukum ini sebut kejahatan kriminalitas.

“Saya berharap pada pihak polisi agar bertindak seadil-adilnya, tangkap dan amankan”, jujurnya dr. Bernar.

henry / posinter

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses