RIAU, posinternasional.com
Heboh mantan kades jual belikan tanah negara puluhan hektar sekarang sudah berdiri kebun kelapa sawit dan siap panen, minggu (03/09).
Salah seorang mantan Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Pucuk Rantau inisial Sarial terpantau mengelolah hutan lindung menjadi kebun sawit. Jumlahnya mencapai puluhan hektar.
Sarial yang merupakan Caleg dari Partai Nasdem Kabupaten Kuansing itu mengakui jika dirinya memiliki kebun sawit yang ditanamnya didalam kawasan hutan lindung areal Desa Sungai Besar, Kecamatan Pucuk Rantau.
“Benar. Memang di dalam kawasan hutan lindung. Jumlahnya gak banyak, palingan sekitar 20 hektar yang masuk kawasan,” kata dia saat diwawancarai dikediamannya, Selasa siang (29/8/2023).
Dirincikannya, Selain di dalam kawasan hutan lindung, dirinya juga memiliki beberapa hektar lagi di dalam kawasan HPK. “Keseluruhan mungkin ada sekitar 40 hektar. Sebagian didalam kawasan hutan lindung,” ujarnya lagi
Kebun sawit yang berada didalam kawasan hutan lindung, SR mengaku mulai menggarapnya sejak dirinya tidak lagi menjabat sebagai Kades. Kebun itu ditanamnya pada tahun 2014 lalu.
Sedangkan dirinya usai menjabat sebagai Kades pada tahun 2013.
Ia berkilah, pada awal menanam kebun tersebut dirinya mengaku tidak mengetahui lahan tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung. Karena lahan yang dibelinya itu dulunya merupakan bekas kebun karet.
“Saya gak tau itu hutan lindung. Karena dulunya bekas kebun karet,” ujarnya berkilah.
Sementara itu, salah seorang warga Sungai Besar kepada riauin.com bercerita bahwa, lahan kebun sawit milik Sarial yang berada di dalam kawasan hutan lindung luasnya bukan 20 hektar melainkan lebih dari 40 hektar.
“Beberapa hari lalu saya pernah nanya ke tukang panennya luas lahan pak mantan, tukang panennya bilang lebih dari 40 hektar,” ujar warga yang tak mau namanya ditulis.
Warga tersebut juga menceritakan bahwa telah ribuan hektar lahan di dalam kawasan hutan lindung di areal Desa Sungai Besar telah berubah fungsi menjadi kebun sawit.
Bahkan perantau dari luar telah banyak memiliki lahan diwilayah itu.
“Semasa SR menjabat kades, beliau banyak menerbitkan surat tanah didalam kawasan hutan. Mungkin sudah mencapai ribuan hektar,” kata salah seorang warga menceritakan.
Warga pun berharap agar pihak yang berwenang menyikapi terhadap banyaknya kawasan hutan lindung yang berubah fungsi menjadi kebun sawit.
Jika tidak cepat disikapi, lama kelamaan hutan lindung diwilayah itu hanya tinggal nama.
Adapun lain nya di duga menjual kawasan hutan lindung di desa sungai besar ini pada saat menjabat Kepala desa sungai besar Sarial pada tahun 2007-2013.
tentu beliau yang lebih mengetahui itu karena soal surat menyurat tentu lewat beliau.
Datuk Marajo ini, Anak nya Kepala Desa Saat sekarang ini.
Thia / F41Z / posinter
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
Related Posts
Kapolri minta pada jajaran polisi agar untuk pemudik tidak ada copet dan perampok di tembak di tempat.
The Head of KIP, Donny Yoesgiantoro, said that monitoring and evaluation were carried out on 363 public bodies from seven categories.
There are two candidates who came forward in the election of PWI Chairman of Banten Province, Mashudi and Hari Kibo.
Starting from the location, what the map looks like, so Friends can see whether it is suitable or not.
Sudaryanto also hopes that PTSL in 2025 can be completed in the middle of the year.
No Responses