
Duka Nestapa Bunga Bandung Di Puncak yang dingin Catatan Larut Malam Jiroi.
Perempuan itu bergaun seksi dengan rambut trendy yang mengibas malam. Ia berdiri kesepian dan diam di ujung Puncak Pas menanti lelaki pelanggan.
“Ah, …. aku kesal menunggu,” ucapnya saat Konco Konci Kongkow menyapa di sebuah cafe di pesisir pantai di ujung selatan Ibu Kota Bogir , pekan silam.
Dia bercerita tentang kesepiannya membalut penantian larut malam.
“Saya ingin mengungkapkan betapa bebas berselancar dengan malam kian dingin,” Si Annu , panggilan perempuan yang biasa disapa “Bogor ” itu.
Celotehannya nyaris tanpa tapal batas. Murkanya tumpah mengiringi sepi lalu sunyi, kemudian luluh terbawa dingin menggigil hembusan angin puncak.
Nia seperti protes pada keadaan. Tak percaya pada semua lelaki hidung belang yang pernah mengisap lebah madunya.
Janda muda anak satu ini pun lagi lagi bergumam: “Punten kang, aku ingin pulang ke Bandung berdiam diri di rumahku yang sangat sederhana yang kubeli dari hasil jual Seblak di sini …. selama dua tahun.”
Penulis : H.Sutrisno
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
Related Posts
Wabup Intan Paparkan Evaluasi Kabupaten Layak Anak Tahun 2025.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Jainudin menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor.
Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sepakat Gelar Kongres Persatuan PWI Paling Lambat Agustus 2025.
Perkuat Organisasi dan Rancang Program Kerja, FPK Kabupaten Tangerang Gelar Rapat Koordinasi.
HISTORY BEGINS TO IMPLEMENT ABOUT THE MOST COMPLETE BOOK IN THE HISTORY OF MATARAM
No Responses